Pada
awalnya beberapa pengguna (peminat) membuat dan membutuhkan peta, meliputi:
bidang militer, urusan pertanahan, dinas suvei dan pemetaan (topografi),
geodesi/geomatika, hidrografi, kartografi, pengelola sumber daya alam dan
perencanaan & teknik sipil.
Saat
ini, hampir semua komunitas bisnis ingin menampilkan semua entity keseluruhan
yg terkait bisnisnya diatas peta.
–Informasi: progres kerja,
konteks, lingkungan, entitas eksternal, kompetitor, rekanan.
–Maupun untuk: DSS, strategi
promosi, distribusi, ekspansi, dsb.
Yang disebut
dengan PETA, adalah:
– Representasi 2D dari suatu
ruang 3D.
– Gambaran rupa bumi yang
diproyeksikan pada medan datar.
– Gambaran suatu wilayah yang
didalamnya memuat berbagai informasi tentang wilayah tersebut.
Sedangkan, ilmu yg mempelajari
pembuatan peta disebut kartografi.
Bentuk Peta:
–Peta secara manual (kertas,
kulit hewan)
–Teknologi komputer (computer
mapping): sbg alternatif untuk menyajikan peta secara lebih tepat dan cepat.
Karna mampu menampilkan gambar & grafik baik 2D dan 3D, serta kemampuan
komputasi dalam menangani database.
Peta memuat data yg mengacu
(me-reference) ke permukaan bumi, menurut:
(a) Posisi (lintang bujur),
maupun
(b) Informasi (atribut) yg
terkandung pada posisi tsb.
Jenis - Jenis Peta
•Peta Multiguna
– Menggambarkan topografi suatu
daerah (kondisi fisik: gunung, danau, kota, dsb.) dan batas-batas administrasi
suatu wilayah (kelurahan, kecamatan, propinsi, negara).
•Peta Tematik
– Menampilkan distribusi
keruangan dari kenampakan seperti vegetasi, tanah, geomorfologi, geologi dan
sumber daya alam.
•Peta Sosial Ekonomi
– Peta kependudukan, desa
tertinggal, peninggalan sejarah, dll.
Dengan
kebutuhan suatu peta yg memuat berbagai informasi atributnya berferensi
georgafis, maka perlu adanya sistem informasi berbasis komputer yg handal dan
cepat dalam pembuatan dan pengolahannya, sehingga dibangunlah SIG (Sistem
Informasi Geografis).
SIM Vs SIG
•Sistem Informasi Manajemen
(SIM): sistem informasi yg digunakan utk menyajikan informasi dlm mendukung operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dlm suatu organisasi.
•Sistem Informasi Geografis
(SIG): sistem berbasis komputer yg digunakan utk menyimpan dan memanipulasi
informasi geografis.
•SIG menggunakan data yg
berferensi geografis (data dikaitkan dgn letak geografis/koordinat spasial
permukaan bumi) untuk mendukung analisa spasial.
Beberapa definisi GIS
• GIS merupakan Suatu rangkaian
tool yang powerful untuk mengumpulkan, menyimpan, mendapatkan kembali,
mentransformasikan dan menampilkan data spasial dari dunia nyata untuk
kepentingan tertentu, Burrough and McDonnell 1998.
• GIS merupakan sistem informasi
yg digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah,
menganalisis, dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial,
utk mendukung pengambilan keputusan dlm perencanaan dan pengelolaan penggunaan
lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan
pelayanan umum lainnya. (Murai dalam Prayitno, 2000).
Informasi Geografis /
Geospatial
•Menyangkut lingkungan, wilayah
dan isinya, tidak hanya menyangkut potensi dan distribusi sumber dayanya,
tetapi juga menyangkut keruangan dan ekologi dalam konteks suatu wilayah, baik
bagian darat, laut maupun lingkungan kehidupan.(ekologi: ilmu yg mempelajari
baik interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya).
•Merupakan representasi
fakta-fakta dari kondisi fisik maupun sosial ekonomi yang ada
di permukaan bumi. Fakta-fakta
tsb merupakan hasil dari penelitian dan pengamatan.
Karakteristik SIG
•Merupakan hasil pengembangan
perangkat keras (hardware) dan lunak (software) untuk tujuan pemetaan, sehingga
fakta wilayah dapat disajikan dalam satu sistem berbasis komputer.
•Melibatkan para ahli / pakar
geografi, informatika dan komputer, serta para ahli dan aplikasi terkait.
•Masalah dalam pengembangan
meliputi: cakupan, kualitas dan standar data, struktur, model dan visualisasi
data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system dan decision
support system serta penerapannya.
•Perbedaannya dengan Sistem Informasi
lainnya: data dikaitkan dengan letak geografis (posisi/koordinat), dan terdiri
dari data tekstual maupun grafik.
•Bukan hanya sekedar pengubahan
peta konvensional (tradisional) ke bentuk peta digital untuk kemudian disajikan
(dicetak / diperbanyak) kembali.
•Tetapi mampu mengumpulkan,
menyimpan, mentrans- formasikan, menampilkan, memanipulasi, memadukan dan
menganalisis (manage) data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.
•Mampu menyimpan data dasar yang
dibutuhkan untuk penyelesaian suatu masalah (problem solving) atau untuk
memudahkan bagi para pengambil keputusan (decision support system). Contoh:
penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan informasi dasar seperti curah
hujan, suhu, angin, kondisi awan.
•Data dasar biasanya dikumpulkan
secara berkala dalam jangka yang cukup panjang. (dijitasi peta, informasi
atribut).
5 Cara Memperoleh
Data/Informasi Geografis
1.Survei lapangan:
– Pengukuran fisik (land marks),
pengambilan sampel (polusi air), pengumpulan data non-fisik (data sosial,
politik, ekonomi dan budaya).
2.Sensus:
– Dilakukan dgn pendekatan
kuesioner, wawancara dan pengamatan; pengumpulan data secara nasional dan
periodik (sensus jumlah penduduk, sensus kepemilikan tanah).
3.Statistik:
– Merupakan metode pengumpulan
data periodik/per-interval-waktu pd stasiun pengamatan dan analisis data
geografi tersebut.
– Contoh: data curah hujan.
4.Tracking:
– Merupakan cara pengumpulan
data menurut periode tertentu utk tujuan pemantauan atau pengamatan perubahan.
– Contoh: kebakaran hutan,
gunung meletus, debit air sungai.
5.Penginderaan jarak jauh
(inderaja atau Remote Sensing):
– Merupakan ilmu dan seni utk
mendapatkan informasi suatu obyek, wilayah atau fenomena melalui analisis data
yang diperoleh dari sensor pengamat tanpa harus kontak langsung dgn obyek,
wilayah atau fenomena yg diamati.
3 Aspek Penting dari Mutu
Informasi Spasial (SIG)
1.Kuantitas luas areal tingkatan
wilayah yg diperlukan (cakupan: seluruh area atau hanya bagian area tertentu
saja).
2.Kualitas dan tingkat kepercayaan
data yg dikumpulkan (metode pengumpulan, ketelitian, update terakhir,
referensi, dll).
3.Kecepatan dan ketepatan
perolehan informasi yg dibutuhkan (tingkat kepuasan pemakai).
3 Pendekatan Analisis SIG
1.Spatial Analysis (analisis
keruangan):
–Faktor-faktor dan pola
penyebaran serta pengendalian pola untuk tujuan efisiensi dan keseimbangan.
2.Ecological Analysis (analisis
ekologis):
–Interpretasi hubungan atau
interaksi antara manusia dan variabel lingkungan.
3.Regional Complex Analysis
(analisis komplek wilayah):
–Kombinasi dari pendekatan
analisis diatas.